M Mutalli asy-Sya'rawi, Anda Bertanya Islam Menjawab, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2007). Machsin, Menyelami Kebebasan Manusia (Telaah Kritis Terhadap Konsep Al-Qur'an). Cet. Ke-1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996). Sayyed Hussen Nasr, The Hear Of Islam : Pesan-pesan Universal Islam untuk Manusia. Cet. Akhirnyamudah-mudahan kalam terucap dan yang tersurat ini dapat memberi manfaat, dan kecintaan kita kepada mereka dengan sedikit upaya mewasiatkan kembali nasehat-nasehat mereka, akan mendapatkan Rahmat, akan menjadi kiffarat atas segala sayyiat, dan mudah-mudahan di akhirat kelak kita akan mendapat syafaat mereka dan dapat bercengkerama laksana sahabat dekat, bukan lagi dalam angan tapi situs belajar Islam terpercaya yang menyajikan panduan dan kajian keislaman dengan sajian artikel yang ringan, populer dan mencerahakan. Melaluikitab Washaya Al-Abaa' Lil Abnaa', bab pertama menjelaskan tentang nasihat guru kepada muridnya. Disampaikan bahwa murid bagi seorang guru, tak ubahnya seperti anak sendiri. Mengenal Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi: Sang Ulama Kontemporer Abad ke-20 5.911 views Hukum Video Call atau Melihat Foto Non Mahram di Media Sosial? 5.475 TentangNama Muhammad dan Ahmad Oleh MA Abdulloh Haarist BECIK.ID—DIKISAHKAN bahwa saat Gusti Bendoro Abdul Muthallib memberi nama kepada cucu Sepertiyang dikatakan Syekh Mutawaili Asy-Sya'rawi, ulama masyhur dari Mesir. Ia mengatakan, jika seorang hamba tahu maksud dibalik takdir yang ditetapkan kepadanya, pasti ia akan menangis karena berburuk sangka kepada Allah SWT. Redaksi. Terkait. Kabar Nasional Nasihat Gus Miftah di Pernikahan Deddy Corbuzier June 7, 2022 . Kabar SyekhMuhammad Mutawwalli Sya'rawi, seorang tokoh yang piawai menafsirka Al-Quran, dengan analisisnya yang tajam mencoba menuliskan hasil pemikirannya dan renungannya terhadap satu dimensi utama manusia, yaitu menncari rezeki. Inilah Nasehat Indah Ustadz Arifin Ilham Oktober 12, 2017. Namalengkapnya adalah Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari. Ia lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan meninggal di Kairo pada 1309 M. Julukan Al-Iskandari atau As-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu. Sejak kecil, Ibnu Atha'illah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. pzPPzR. DisclaimerTHE CONTENTS OF THIS WEBSITE ARE FOR INFORMATIONAL PURPOSES ONLY AND ARE NOT INTENDED TO BE A SUBSTITUTE FOR PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE, DIAGNOSIS, TREATMENT, OR PREVENTION OF A DISEASE OR MEDICAL CONDITION. PLEASE CONSULT A PHYSICIAN FOR THE TREATMENT AND/OR MANAGEMENT OF ANY DISEASE OR MEDICAL CONDITION WITHOUT DELAY. Prof. Dr Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi lahir di Mesir tahun 1912. Ia merupakan Ulama internasional yang berasal dari Mesir. Ia menyelesaikan pendidikan menengah pada Perguruan Az Zagaziq. Kemudian meneruskan ke Universitas Al Azhar, Mesir Fakultas Adab, jurusan sastra Arab di Kairo dan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Ia menyenangi taswauf, berjiwa hidup dan revolusioner. Menentang segala yang mungkar dan batil. Gambar Dari Prof. Dr. Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawai merupakan Ulama terbesar dan paling dikagumi dalam Dunia Islam saat ini. Ia sering diundang untuk ceramah tentang Islam di Eropa dan Amerika. Ceramahnya tentang ilmu kedokteran sangat mengagumkan. Ia juga menguasai ilmu retorika, ilmu astronomi dan ilmu-ilmu umum. Ia dapat menguraikan dan memecahkan persoalan-persoalan rumit dan penuh rahasia tentang keimanan, hadis, hukum fiqih, ahlak, muamalah dengan jelas, gamblang, tajam dan membuat puas bagi yang bertanya padanya. Beragam Nasihat-Nasihat Syekh Mutawalli Asy’rawi 1. Allah Menciptakan Kejahatan Allah menciptakan kejahatan dan keburukan bukan untuk dikembangluaskan. Allah menciptakan untuk menguji manusia. Diuji, apakah manusia kuat bertahan dan menghindari dari perbuatan-perbuatan buruk dan jahat. Kalau saja Allah tidak memberikan pilihan, bagaimana akan dilakukan ujian untuk memilih yang benar maupun salah. Memilih dua alternatif yang berlawanan dengan kemampuan dan kemauannya sendiri. Masalahnya, kalau manusia tahu bahwa yang itu buruk, yang ini baik, dia dapat dibedakan, lalu kenapa ia memilih yang itu bukan menjauhi ?. 2. Tasawuf Tasawuf yang benar dan sejati adalah hidup ditengah keramaian pasar, ditengah masyarakat dan ikut bergelut dengan kancah kehidupan. Seorang ahli syair berkata “Bukanlah suatu zuhud, tasawufnya orang bertaqwa yang lari dari kancah kehidupan dunia melenyapkan agamanya”. Tasawuf sebenarnya orang yang dikenal dapat hidup ditengah-tengah ornag berharta, suasana masyarakat yang rakus dan segala macam-macam fitnah. Seseorang yang tidak ikut berlaku kasar, seorang dan tidak ikut berbuat curang padahal ia hidup ditengah-tengah masyarakat seperti itu adalah yang lebih disukai Allah. Orang seperti itu mempunyai harga dan kehormatan diri. Orang yang biasa menjauhi dan meninggalkan yang dilarang dan haram akan lebih mampu menegakan kehormatan dan kemuliaan beribadah. Al Imam Abul Hassan Asyadzili, seorang sufi terkenal adalah tergolong pedagang yang mahir dan sukses. Pengertian tasawuf sangat luas. Pertama, tasawuf merupakan sifat dan perilaku orang-orang terdahulu Salaf. Tasawuf mulai dikenal pada akhir abad ke dua hijriah sebagai sifat dan perilaku orang yang hidup sederhana dan menjauhi kesenangan dan kemewahan hidup. Kedua, orang yang menggabungkan kepentingan dunia dan akhirat sekaligus dalam satu sikap, perilaku dan peribadi. Melaksankan urusan duniniawi dengan selalu menjaga Allah, mengamalkan sunnah-sunnah Rasullah yang telah banyak dilupakan orang. Ketiga, sifat seorang sufi ialah tidak ingin menonjol dimasyarakat dan tidak ingin dikenal kesohorannya. Dia selalu mengabdi dan tidak bermaksud mencari kepentingan peribadi. Keempat, Ahlussalaf orang-orang terdahulu bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja. Timbulnya Bid’ah “hidup menyendiri” disebabkan meluasnya perbuatan-perbuatan haram dan adanya perselisihan pendapat dalam memilih dan mengerjakan yang halal. 3. Makna Kesuksesan Hidup Apa arti keberhasilan dan keberuntungan hidup ? Arti yang hakiki dari keberhasilan dan keberuntungan yaitu apabila yang menikmati semua pihak. Seluruh masyarakat bisa merasakan kenikmatan kemakmuran dan keadilan. Apakah Anda bisa merasakan kenikmatan dan kebahagian hidup bila semua orang mengeluh ? Mengeluh tidak adanya kepastian hukum. Mengeluh tidak adanya keadilan sosial, lapangan kerja, penyelewengan keuangan, krisis moral dan keluhan lainnya. Yang dapat bertahan dan selalu diingat masyarakat dan mendapat peredikat sukses yaitu orang yang jujur, istiqamah sampai akhir hidupnya. Sukses dalam masyarakat, sukses untuk masyarakat dan sukses dalam penilaian Allah. Rahasia sukses yaitu setiap orang harus berupaya meskipun dengan susah payah. Setiap orang harus mengetahui tugas, tujuan dan kepentingan hidupnya di dunia. Apabila ia telah mengetahuinya maka dia harus mengetahui jalan yang di tempuh untuk mencapai ke tempat tujuan. 4. Pinjaman Berbunga Negara-negara kaya tidak akan memberi pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan uang kecuali dengan bunga. Kalau pinjaman itu bersifat darurat, terpaksa dan kalau tidak dipinjam menghambat perkembangan ekonomi, sampai sebatas itu, terbatas yang diperlukan saja darurat dapat diterima dan berbungan dibolehkan. Tetapi dengan syarat, kita tetap harus yakin bahwa pinjaman berbunga itu haram. Kalau kita menghalalkan yang haram maka hukumnya kufur. 5. Perbedaan Pendapat Adalah Rahmat Empat Imam Mazhab memang mereka ada yang berbeda dalam memberikan fatwa-fatwanya. Tetapi perbedaan mereka bukan menyangkut masalah-masalah pokok. Mereka berbeda pendapat dalam soal-soal yang ada alternatif dalam pemahamannya. Para sahabat sebagai pembawa risalah Rasull, sering melihat Rasullah pada waktu yang berbeda-beda, siang dan bukan seperti murid sekolah yang berkumpul bersama pada waktu yang sama dengan gurunya menerangkannya dan memberi ilmu dan pengertian. Soal-soal yang tidak prinsip terkadang Rasulullah berbeda melakukannya. Yang melihat mengatakan Rasulullah melakukan begini yang lain mengatakan begitu, saling berbeda. Orang yang Mampu mendalami mazhab yang berbeda tidak boleh terikat dengan satu mazhab saja. Dia harus melakukan Tar'jih memilih yang paling benar di antara yang benar. Cara ini dilakukan jika dia memenuhi syarat-syarat ijtihad dan menguasai ilmu Al-qur'an dan Sunnah. Jika tidak, dia boleh mengikuti salah satu dari yang dipercaya menurut pengetahuannya atau bertanya kepada ulama atau tanya pada yang ahli dalam bidang agama di kalangan Mendidik Anak Kepada IslamSudah dapat dipastikan, bahwa rusaknya anak adalah akibat dari kurangnya perhatian ibu dan bapaknya terhadap pendidikan agama Islam bagi anak-anak mereka sejak kecil. Lalu, bagaimana cara yang mudah yang dapat dilakukan oleh ibu dan bapak dalam tugasnya mendidik anak di tengah tugas-tugas lain dalam kehidupan dunia yang bertambah lama ini ?Kesulitan-kesulitan yang kita alami sekarang ini adalah disebabkan karena kelalaian kita membiarkan Segala persoalan berjalan secara sendiri-sendiri. Apabila kita dikejutkan oleh suatu kesulitan, baru mencari jalan keluar penyelesaiannya. Berusaha menyembuhkan sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain. Persoalan sendiri sebenarnya mudah diatasi. Tetapi karena kesibukan urusan dunia yang menguras waktu dan perhatiannya menyebabkan dia lupa tanggung jawabnya kepada putra dan dan bapak meluangkan waktu 1 jam saja setiap hari untuk mendidik anak-anaknya, misalnya di waktu makan, maka anak-anak akan memperoleh manfaat sangat besar sekali. Apabila setiap hari suatu masalah hukum agama diajarkan kepada anak maka lebih dari 300 pelajaran yang didapatkan dalam setahun. Ibu dan bapak supaya mendidik anak agak suka bertanya, mengajarkan kritis, membeli pengertian akan manisnya menuntut ilmu. Dialog, diskusi dan tukar informasi antara ibu dan bapak dengan putra-putrinya akan memperkokoh ikatan dan membuka jalan bagi anak dalam mengungkap masalah-masalah pribadinyaKepala orang tua harus menyadari bahwa dia bekerja untuk anak-anak mereka karenanya dia harus meluangkan waktu bagi mereka. Orang tua akan keliru kalau dia korbankan yang pokok untuk mendapatkan ranting dan dahan. Anak menjadi nakal, berbuat kejahatan, penyebabnya karena kurang perhatian, kasih sayang dan pengertian serta waktu yang cukup dari kedua orang tuanya. Kekurangan-kekurangan itu mereka dapatkan di luar satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah terciptanya cinta dan kasih sayang yang menyebabkan suburnya kasih sayang adalah putra putrinya. Maka seharusnya cinta dan kasih sayang tak selalu selalu dari hati kedua orang tua kepada putra-putrinya. Kemudian, cinta dan kasih sayang dari anak-anak kepada ibu dan bapak, Taman, Bibi atau kepada masyarakat yang kecil yaitu keluarga. Kemudian kepada masyarakat besar yaitu umat Islam secara Bersama Rasulullah di SurgaJika anda ingin bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di surga maka anda harus mencontoh dan meneladani kepada apa yang dilakukan beliau. Memperbanyak ucapan Shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan mencintainya. Barang siapa mencintai suatu kaum maka ia dikumpulkan bersama mereka. Lakukanlah melaksanakan sunah-sunah yang tidak memberatkan anda, yang sekiranya Anda dapat rutin melakukannya dengan tidak meninggalkannya. Apabila anda terbiasa dengan mengerjakan sunnah-sunah tambahan Kemudian Anda sakit atau ada halangan lain maka anda akan tetap memperoleh pahalanya seperti waktu Anda sehat dan sempat melakukan amalan-amalan sunnah Bencana Alam Adalah HikmahTerjadinya bencana alam di dunia terhadap umat manusia justru merupakan inti rahmat Allah. Allah menaklukkan kekuatan alam untuk kepentingan manusia. Gempa bumi yang terjadi, berupa angin puyuh banjir terbatas sekali. Tidak pernah ada terjadi gempa bumi yang menghancurkan seluruh dunia ini. Tidak pernah pula Allah menjauhkan jarak bumi dari matahari yang menjadikan bumi ini gelap. Dan tidak pernah Allah memberi bencana secara terus-menerus kepada suatu bangsa tanpa kejadian-kejadian yang terjadi itu adalah suatu pelajaran bagi manusia agar menyadari akan kenikmatan Allah dan sekaligus pula memberitahu kepada manusia bahwa dia tidak mampu menguasai seluruh alam semesta ini. Memberitahu kepada manusia agar ia sadar dan ingat akan kenikmatan dan kodrat Allah. Memberitahu kepada manusia bahwa Sebenarnya dia lemah dia tidak mampu dan dia tidak punya daya dalam menghadapi bencana itu. Hanya Allah yang dapat menundukkan alam dan seisinya yang alam itu diberikan dan untuk kepentingan manusia. Kalau kejadian-kejadian itu kita perhatikan dan kita renungkan, maka bencana yang terjadi itu merupakan peringatan, rahmat dan kasih sayang Allah kepada umat manusia agar tidak berlarut-larut terjerumus ke jurang kebinasaan sebagaimana peringatan agar manusia kembali kepada-Nya. 9. Ilmu Pengetahuan dan AgamaTidak akan ada dan tidak akan bisa memisahkan ilmu pengetahuan dan agama. Yang ada ialah misalnya, ilmu pengetahuan dimasukkan dalam aturan-aturan agama sehingga akan muncul tuduhan dari orang yang beragama bahwa ahli kimia adalah kafir. Memang sering orang mengatakan "urusan agama" dan "urusan dunia" sehingga ucapan agama menjadi phobia bagi orang yang mengejar ke duniawan dan orang yang sibuk di bidang agama kurang senang dengan kata dunia. Orang yang porsi kegiatannya lebih banyak mengurusi dunia dikatakan sekuler. Sebaliknya orang yang porsi kegiatannya lebih banyak di bidang agama disebut terbelakang. Kedua predikat itu amat sangat keliru. Tidak ada istilah pemisahan agama dan akan berakhir dan berganti menjadi kehidupan akhirat sedang agama meliputi kepentingan keduanya. 10. Puncak IbadahApakah dalam melaksanakan perintah dan larangan Allah ditunda dulu, sampai diketahui hikmahnya ? Itu justru akan merusak arti ibadah yang sebenarnya. Yang dapat dilakukan oleh kita agar dapat mencapai ibadah yang paling tinggi yaitu yakin sepenuhnya bahwa segala perintah dan larangan Pasti baik dan menguntungkan kita. Kemudian melaksanakannya dengan senang hati dan menganggapnya sebagai kebutuhan. Mengamalkan yang pertama dan kedua itu adalah puncak ibadah. Sesudah itu, mungkin akan terungkap rahasia dan hikmah perintah dan larangan yang akan lebih menambah kokoh dan teguh iman. Banyak orang yang belum tahu atau tidak mengerti hikmah salat, puasa zakat dan haji tetapi mereka dengan tekun mengamalkannya. Sumber Prof. Dr Mutawalli Sya'rawi, Anda Bertanya Islam Menjawab Jilid 3, Gema Insani Press Commentary Summary Written commentary compiled by volunteers utilizing Sh. Jamaal Diwan's audio commentary above and English translation of Ibn Daqiq Al-Id's commentary on The Forty Hadith of Imam al-Nawawi. This Hadith focuses on al-Nasihah, advice or sincerity. The Prophet sas says that the entire religion is encompassed in the concept of nasihah and that the main pillar of the religion and its soundness lies in this concept of nasihah. Nasihah is usually translated as advice, but this translation does not convey the true meaning of the word. The closer meaning of the term nasihah is sincerity. That means that the entire religion is encompassed by the concept of sincerity. The Prophet sas stated in the hadith that nasihah should be given to five categories to Allah, His Book, His Messenger, to the leaders of the Muslims and to the common people. 1 Nasihah to Allah swt Nasihah to Allah swt means that we should have correct belief in Allah and reject associating anything with Him. It means that we constantly try to purify our relationship with Him and be as true to this relationship as much as possible. We also do what is required of us and sustain from what is prohibited. Nasihah to Allah also means that we must know how to implement the shariah of Allah in our lives and how to journey towards Him. 2. Nasihah to Allah’s Book Nasihah to His Book means believing that the Quran is the Speech of Allah swt, that it was sent down as Revelation, and that there is no similarity between the Speech of Allah and the speech of mankind. To be pure and sincere in our relationship with the Quran requires that we have the utmost respect to the Quran. We call the Quran with respectful names, such as the Noble Quran and the Glorious Quran. We have to act on and respect the content of the Book, by carrying out its commands nd staying away from its prohibitions. Explaining the Quran to others, helping people understand the beauty of the Quran and defending the Quran against attacks is part of giving nasihah to Allah’s Book. 3. Nasihah to Allah’s Messenger sas Part of giving Nasihah to the Prophet sas is knowing him, understanding his life and the struggles he went through and relating his struggles to our daily life. Loving the prophet more than anything else and loving him more than ourselves is part of giving nasihah to the Prophet. Obeying the Prophet sas, rejecting those whom had enmity towards him, being loyal to those who gave allegiance to him, honoring him, and reviving his manners and sunnah are all important aspects of giving nasihah to the Prophet sas. 4. Nasihah to the leaders of the Muslims Giving nasihah to the leaders of the Muslims involves making duaa for them that Allah guides them, protects them and makes them able to carry out their responsibilities. Another way is to correct them when they are wrong, as Abu-Bakr raa asked of the believers when he was entrusted with leadership, “As long as I command you to do what Allah and His Messenger commanded you to do, then you should obey me, but if don’t then you should set me straight.” Another way of giving naseeha to the leaders of the Muslims is to know them, interact with them, get involved in their efforts in a constructive way and not to sit back and criticize what they are doing without trying to help them. 5. Nasihah to the Muslim people Giving nasihah to the Muslims in general means giving them advice. The Prophet sas said, “The rights of a believer over a believer are six,” and then he mentioned that among them is "if he asks you for an advice you have to give him advice.” Giving nasihah involves guiding them towards that which will correct their affairs in both this life and the next. It involves protecting them from harm, helping them in times of need, providing what is beneficial for them, encouraging them to do good and forbidding them from evil with kindness and sincerity, and showing mercy towards them.