Sikappasang dalam pencak silat, merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan memiliki sifat lebih mudah sesuai dengan gerakan ketika hendak akan melakukan serangan atau bertahan dalam pencak silat. Untuk memperkuat pukulan dalam teknik dasar pencak silat, bisa dilakukan dengan beberapa poin di bawah ini : Berlatih Pertandinganpencak silat berlangsung selama 3 babak. Setiap babak berlangsung dalam waktu 2 menit dan 1 menit tambahan untuk istirahat. Pola pada setiap serangan dan belaan haruslah sikap awal, pasangan, langkah dan ditambah dengan koordinasi. Setelah itu kembali lagi ke posisi sikap pasang/awal. BeladiriPencak Silat ( teknik tangkisan dan elakkan ) II. II. Problem Statement Peserta didik merumuskan pertanyaan tentang teknik dasar Beladiri Pencak Silat ( teknik tangkisan dan elakkan ).Setelah melakukan pengamatan III.Data Collection Peserta didikmengumpulkan informasi tentang teknik dasar Beladiri Pencak Silat ( teknik tangkisan dan 0v24W. Ilustrasi Pencak Silat Sumber UnsplashSikap akhir berdiri dalam pencak silat juga perlu diperhatikan dalam setiap gerakannya. Seperti yang diketahui, seni bela diri ini berfokus pada hampir seluruh anggota dasar pencak silat terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah sikap berdiri atau sikap pasang. Sikap pasang dalam pencak silat dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis dalam sikap pasang pencak silat berbeda beda. Teknik dasar yang satu ini harus dikuasai oleh setiap atlet agar serangan dan pertahanan yang dilakukan dapat melakukan teknik berdiri, sikap akhir berdiri dalam pencak silat adalah kaki rapat dan berdiri tegak. Lalu, apa saja sikap akhir berdiri dalam seni bela diri ini? Simak penjelasannya di artikel Akhir Berdiri dalam Pencak Silat adalahSikap dalam Pencak Silat Sumber PixabayMengutip dari situs O'ong Maryono, sikap berdiri dalam pencak silat sering juga disebut dengan sikap pasang dalam pencak silat merupakan gabungan dari kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda dengan sikap kaki tangan. Gerakan tersebut juga harus disertai dengan kesiagaan indera dan mental yang pasang dapat terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penggunaannya, yaitu sikap pasang terbuka dan sikap pasang tertutup. Sikap pasang terbuka digunakan untuk melindungi tubuh dengan tangan dan untuk sikap pasang tertutup, melindungi tubuh dengan menggunakan lengan dan tangan. Pengetahuan dasar dalam pencak silat tersebut perlu kalian kuasai baik dalam aspek teori dan penjelasan dan cara melakukan sikap dasar pencak silat yang baik dan benar1. Sikap Pasang SatuSikap pasang dalam pencak silat yang pertama adalah sikap pasang satu. Cara melakukan sikap pasang satu adalah sebagai berikutLakukan sikap kuda kuda tengah berat badan di tengah kanan dan kedua tangan di depan dada dengan posisi telapak tangan Sikap Pasang DuaSikap khusus dalam pencak silat selanjutnya adalah sikap pasang dua. Berikut ini adalah cara melakukannyaLakukan sikap kuda-kuda tengah tangan kiri di depan dada dengan posisi telapak tangan tangan kanan di depan dada dengan posisi telapak tangan kedua kaki selebar Sikap Pasang TigaIlustrasi sikap pasang dalam pencak silat. Pexels/RODNAE ProductionsBerikutnya, ada sikap pasang tiga yang bisa dilakukan. Cara melakukan sikap pasang tiga adalahLakukan sikap kuda-kuda kaki kiri lurus dan kaki kanan tangan kanan ke samping lurus dengan posisi telapak tangan tangan kiri menyilang di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka atau Sikap Pasang EmpatSikap pasang dalam pencak silat yang terakhir adalah sikap pasang empat. Untuk melakukannya, berikut adalah langkahnyaLakukan sikap kuda kuda kaki kiri lurus dan kaki kanan salah satu tangan di depan dada dengan posisi telapak tangan tangan yang lainnya menyilang di depan dada dengan posisi telapak tangan penjelasan mengenai sikap akhir berdiri dalam pencak silat. Gerakan tersebut terbagi menjadi beberapa jenis dan cara melakukannya pun berbeda-beda. Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak, yaitu meliputi pembentukan sikap jasmaniah dan sikap rohaniah. 1. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik. 2. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis, dan efisien. Pembentukan sikap dasar dalam pencak silat terdiri atas berikut ini. a. Sikap berdiri Sikap berdiri pada pencak silat ada tiga sikap. 1 Sikap berdiri tegak a Sikap tegak 1 berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan dan lengan lurus di samping badan. b Sikap tegak 2 berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal berada di samping pinggang. c Sikap tegak 3 berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal di dada. d Sikap tegak 4 berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan silang di dada. e Salam/menghormat berdiri tegak, kaki rapat, kedua telapak tangan dikaitkan di depan dada seperti gerakan menyembah. f Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan ditengadahkan ke atas, kemudian telapak tangan dirapatkan menyerupai gerakan menghormat. g Sikap istirahat berdiri dari sikap tegak, kaki dibuka selebar bahu dengan kedua tangan bersedekap di depan perut. 2 Sikap berdiri kangkang Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda, titik pertemuan garis kedelapan arah menunjukkan titik berat badan agar kedua kaki simetris. 3 Sikap berdiri kuda-kuda Sikap berdiri kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela-serang. Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri atas berikut ini. a Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan. b Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang. c Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong. d Kuda-kuda samping yaitu kudakuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan. e Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan, atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri. b. Sikap jongkok Pada sikap jongkok ada dua macam yaitu sikap jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan, keseimbangan tetap dijaga dengan baik. penjasorkes Farda Isnaini c. Sikap duduk Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri atas empat sikap. 1 Sikap duduk 3 Sikap simpuh 2 Sikap sila 4 Sikap sempok/dempok d. Sikap berbaring Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk. 1 Sikap berbaring telentang 2 Sikap berbaring miring 3 Sikap berbaring telungkup e. Sikap khusus Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki merupakan dasar melatih keseimbangan dan penting untuk gerak pembelaan maupun serangan. Sikap khusus terdiri atas berikut ini. 1 Sikap tegak satu kaki, yaitu berdiri tegak dengan hanya menggunakan salah satu kaki sebagai tumpuannya. 2 Pancer bawah 3 Pancer telentang 4 Mengorak sila/lube 5 Sikap rimau/merangkak 6 Sikap monyet, gerakan menyerupai berjalannya monyet, dan lain-lain. f. Sikap pasang Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut. 1 Sikap kuda-kuda 2 Sikap tubuh 3 Sikap tangan Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan dan pertandingan pencak silat. Sikap pasang terdiri atas berikut ini. 1 Sikap pasang atas 2 Sikap pasang tengah 3 Sikap pasang bawah Related Posts – Pencak silat menjadi salah satu cabang olah raga bela diri yang mulai diakui. Bela diri tradisional ini asli dari Kepulauan Melayu. Oleh sebab itu, keberadaannya dikenal oleh masyarakat di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, hingga Thailand selatan mengikuti penyebaran beragam suku. Dilansir dari laman Peta Budaya Kemdikbud, pencak silat memiliki nilai-nilai seni tradisional. Di dalamnya terdapat pula empat aspek yang dibangun yaitu mental spiritual, seni budaya, bela diri, dan olahraga. Sementara itu, tujuan dari pencak silat adalah untuk mencapai kesehatan, rekreasi, dan mendapatkan prestasi. Dulu pencak silat menjadi salah satu andalan dalam perjuangan fisik melawan penjajah. Bahkan, ada ahli pencak silat dari Betawi yang sohor namanya dari zaman penjajahan Belanda sampai sekarang yaitu Pitung. Dalam kisah turun temurun, Pitung dikenal sebagai musuh para tuan tanah dan orang Belanda yang kerap memeras atau pun menindas petani dan buruh. Sikap dalam pencak silat Seperti halnya olahraga beladiri lainnya, pencak silat memiliki kekhasan dalam gerakannya. Hal itu terlihat dalam sikap dasar yang harus dikuasai oleh pemainnya. Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas VII Kemdikbud 2010, berikut sikap-sikap dasar dalam pencak silat 1. Sikap berdiri a. Sikap salam atau hormat Gerakan ini dipakai untuk memberi hormat ata salam pada lawan sebelum dan setelah latihan mau pun bertanding. Cara dengan berdiri tegak, merapatkan kedua telapak tangan ke depan dada, lalu menganggukkan kepala. b. Sikap kuda-kuda Sikap kuda-kuda yaitu sikap atau posisi kaki tertentu yang menjadi dasar tumpuan dalam melakukan gerakan pada penca silat. Sikap ini meliputi gerakan serang, tangkisan atau mengelak. Ragam dari sikap kuda-kuda antara lain – sikap awal- kuda-kuda depan mundur- kuda-kuda depan maju- kuda-kuda belakang- kuda-kuda tengah- kuda-kuda samping- kuda-kuda silang depan – kuda-kuda silang belakang 2. Sikap duduk Sikap duduk dalam pencak silat dipakai menjadi dasar dalam permainan bawah mau pun serangan bawah. Bentuk dari sikap duduk yaitu duduk, sila, simpuh, sempok depok, dan trapsila mengorak sila. 3. Sikap berbaring Kegunaan sikap berbaring adalah dasar dalam menjatuhkan diri dan sikap pembelaan atau mengelak dari serangan lawan. Bentuk – bentuk sikap berbaring adalah berbaring telentang, berbaring miring, dan berbaring telungkup. 4. Sikap pasang Sikap pasang dipergunakan sebagai bentuk kesiagaan dalam melakukan pembelaan atau serangan yang memiiki pola, dan dilakukan di awal serta akhir pada rangkaian gerakan. Sikap pasang memiliki unsur sikap kuda-kuda, sikap tubuh, sikap lengan, dan sikap tangan. Lihat Foto Pesilat andalan Indonesia, Sugianto bertanding pada laga final nomor seni perorangan putra di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu 29/8/2022. Ia berhasil menyabet medali emas. – Cabang bela diri pencak silat mengharuskan seorang atlet menguasai teknik dasar, termasuk sikap dasar ketika berdiri. Sikap dasar pencak silat adalah ragam posisi statis untuk mempersiapkan diri, sebelum melakukan ragam gerak dinamis seperti kuda-kuda atau pukulan. Rangkaian sikap statis ini dapat menyiapkan sekaligus melatih kekuatan otot-otot tungkai kaki, sehingga gerak dinamis seorang pesilat menjadi kokoh. Bentuk sikap dasar dalam cabang bela diri pencak silat terbagi ke dalam empat jenis yakni sikap berdiri tegak, sikap berdiri kuda-kuda, sikap duduk, dan sikap pasang. Mengutip buku Pencak Silat 1992 oleh M. Atok Iskandar, sikap berdiri tegak dalam cabang bela diri pencak silat meliputi empat macam sikap. Sikap tegak pertama dilakukan dengan merapatkan jarak antar kedua kaki, sembari meletakkan kedua tangan serta lengan lurus di samping badan saat berdiri. Baca juga Jenis-jenis Alat Pelindung dalam Pencak Silat Dalam pencak silat berdiri tegak dan kaki rapat dengan 2 lengan mengepal berada di samping pinggang disebut sebagai sikap tegak yang kedua. Macam sikap tegak ketiga dalam cabang bela diri pencak silat dilakukan dengan berdiri serta merapatkan jarak antar kaki dan meletakkan tangan yang mengepal di dada. Untuk sikap tegak keempat, dilakukan dengan berdiri tegak serta menaruh kedua tangan dalam posisi menyilang di depan dada. Terdapat juga bentuk sikap tegak lain dalam cabang bela diri pencak silat, yang dilakukan dalam kondisi atau menunjukkan gestur tertentu. Pencak silat atau silat "berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri" adalah seni bela diri yang secara luas dikenal di Indonesia. Dahulu, latihan pencak silat diajarkan bersamaan dengan pelajaran agama di surau-surau. Seiring waktu, seni bela diri ini berkembang bukan hanya sekadar ilmu bela diri dan seni tradisi rakyat, tetapi menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Selain itu, pencak silat juga menjadi bagian dari latihan spiritual dan kejuaraan yang dipertandingkan. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI Ikatan Pencak Silat Indonesia. Aspek Utama Pencak Silat Terdapat empat aspek utama dalam seni bela diri Pencak Silat, yaitu Aspek mental spiritual Membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya. Aspek seni budaya Budaya dan permainan "seni" pencak silat adalah aspek yang penting dalam menggambarkan bentuk seni tarian yang dipadukan dengan musik dan busana tradisional. Aspek bela diri Kepercayaan dan ketekunan diri dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis pencak silat dalam fungsinya. Aspek olahraga Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan pertunjukan bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda, maupun beregu. Sikap Dasar Pencak Silat Mengutip buku "Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/SMK" oleh Limart Darwin, sikap dasar pencak silat dibagi menjadi enam, yaitu 1. Sikap Berdiri Sikap berdiri dibagi menjadi tiga, yaitu berdiri tegak, kangkang, dan kuda-kuda. 2. Sikap Jongkok Ada dua macam sikap jongkok, yaitu sikap jongkok dan jengkeng. Dalam sikap jongkok, keseimbangan harus tetap terjaga dengan baik. 3. Sikap Duduk Untuk permainan bawah, ada lima sikap, yaitu duduk, sila, simpuh, sempok/depok, dan trapsila/mengorak sila. 4. Sikap Berbaring Sikap berbaring terdiri atas tiga bentuk, yaitu berbaring telentang, berbaring miring, dan berbaring telungkup. 5. Sikap Khusus Sikap khusus adalah sikap tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki ini merupakan dasar melatih keseimbangan yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan. 6. Sikap Pasang Sikap pasang adalah sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, sikap pasang dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yatu sikap pasang atas, sikap pasang tengah, dan sikap pasang bawah. Teknik Dasar Hambatan, Sambut, dan Penguasaan 1. Hambatan Hambatan adalah teknik dasar dalam pencak silat yang merujuk pada suatu usaha pencegahan terhadap serangan lawan. Teknik ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu 1 mendahului gerak lawan dan 2 menghambat atau menghentikan gerak lawan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut Kedua orang pesilat, pesilat A dan B, memasang sikap pasang dalam jangkauan serangan. Ketika pesilat B akan memukul pesilat A, pesilat A terlebih dahulu mendahului dengan gerak tangan ke depan. Sebelum pukulan pesilat B keluar, pesilat A telah mendahului menghambat dengan tangan. 2. Sambut Teknik sambut adalah usaha pembelaan yang dilakukan oleh seorang pesilat yang langsung disusul dengan serangan dari pesilat itu. Teknik ini bertujuan mencegah serangan berangkai dari lawan atau untuk menghentikan perlawanan dari lawan. Teknik sambut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu serangan balasan dan menguasai lawan dengan tangkapan, jatuhan, dan kuncian. 3. Penguasaan Teknik dasar ketiga adalah teknik penguasaan. Adapun yang dimaksud teknik penguasaan adalah usaha yang dilakukan oleh pesilat untuk memeroleh posisi yang menguntungkan sehingga pesilat yang menjadi lawan dapat dikuasai geraknya. Penguasaan dapat dilakukan dengan cara menguasai medan laga dan menghambat gerak yang dilakukan oleh lawan. Cara yang digunakan untuk menghambat gerakan lawan adalah dengan cara mempersempit ruang gerak lawan, merapat, menggoyangkan keseimbangan badan lawan dan mempersempit bidang tumpuan atau kuda-kuda lawan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut Pesilat A dan pesilat B saling berhadapan dengan sikap pasang. Pesilat A melakukan taktik dengan beralih pasang ke arah depan serong. Apabila pesilat B segera mengubah sikap pasangnya, maka pesilat A yang mempunyai keunggulan posisi. Pesilat A dapat melakukan gerakan teknik merapat, menempel, menggoyangkan keseimbangan lawan dan dapat melakukan serangan yang lebih baik. Memancing keluarnya tendangan lawan yang disambut dengan teknik menjatuhkan.