Puisi"Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono adalah jenis puisi sastra modern atau baru yang tidak terikat oleh kaidah. Penyair ingin mengatasi batas ini untuk mencintai orang yang dicintainya. Menurut Kosasih (2012) puisi merupakan sastra yang didalamnya terdapat kata-kata indah dan penuh dengan makna. Tujuan puisi adalah untuk menyajikan Maknakias. Dengan puisi aku menangis. Jarum waktu bila kejam meringis. Dalam puisi tersebut makna kias terdapat pada kata "meringis", yang dapat diartikan menangis. Kata konkret terdapat pada bait ketiga, yaitu "Dengan puisi aku mengetuk, Nafas zaman yang busuk" , disini yang berarti mengetuk keindahan yang rusak, jauh dari norma Denganpuisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Puisi adalah bagian dari keimanan, aku mengenang artinya mengingat sang Pencipta untuk Keabadian yang akan datang, untuk mengingatkan diri agar tak lekang mengenang hari akhir yang abadi. Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Temapada puisi "aku" karya chairil anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. ya singkatnya akhirnya tiba giliran penulis dan dengan segenap kekuatan mental dan keyakinan, akhirnya penulis tampil membawakan puisi aku dan puisi doa, entah kenapa saat itu dipanggung saya merinding dengan sendirinya, bahkan ketika membawa puisi doa entah kenapa air mata menetes dengan sendirinya, ya betapa saat itu saya seperti ada dan hadir A Unsurntrinsik Puisi "Kawanku dan Aku" Tema Pada puisi diatas temanya menceritakan tentang kedua manusia yang saling berteman dimana susah dan senang berbagi bersama dan saling berpegangan tangan, itulah kawan sejati. Ini terlihat pada baris ke -1, baris ke -2, baris dan ke -8. Kami sama pejalan laut Menembus kabut MaknaPuisi Dari rangkaian kata puisi diatas, Berikut makna puisi Aku karya Chairil Anwar yang dapat saya sampaikan. Puisi ini bercerita tentang perjuangan. Kalau sampai waktuku, ku mau tak seorang kan merayu, tidak juga kau. Di sini si aku menyampaikan kalau sampai waktunya telah tiba yang bisa diartikan sebagai waktu untuk ia berjuang. Sehingga dapat disimpulkan makna dari puisi ini adalah pengorbanan cinta. Puisi 'Aku Ingin' ini mengajarkan kita tentang ketulusan dan kesetian dalam mencintai seseorang untuk itu jika kita sudah mencintai seseorang jangan pernah malu mengatakannya. Penulis merupakan Mahasiswi Priodi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, crlnrk. Menganalisis Puisi “Dengan Puisi, Aku” Karya Taufiq Ismail DENGAN PUISI, AKU Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbatas cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya 1. Makna puisi keseluruhan Puisi ini menceritakan tentang kegunaan puisi. Puisi bukan sekedar karya seni tetap ia adalah curahan hati seorang penulis. Saat bahagia, sedih, berbunga-bunga dan sampai mengutuk. Puisi adalah cara yang elegan untuk menyampaikan kata hati. Dan juga tentang semua peristiwa yang terjadi sehari-hari pada setiap manusia. Karena itulah manusia harus dihargai. 2. Unsur instrinsik puisi Tema kemanusiaan. Melalui peristiwaatau tragedi yang digambarkan penyair dalam puisi ini berusaha meyakinkan ketinggian martabat manusia, oleh kerena itu manusia harus dihargai. Kutipan ” Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya” Makna kias “Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam meringis” Dalam puisi tersebut makna kias terdapat pada kata “meringis”, yang dapat diartikan menangis. Nada dan Suasana Puisi Dalam puisi ini, penyair memberikan nada yang kharismatik. Kutipan “Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti” Perasaan dalam puisi Puisi mewakilkan perasaan penyair dalam menjiwai puisi. Dalam puisi ini terdapat pengimajian visual, menampilkan apa yang di gambarkan penyair lebih jelas dan dapat terlihat oleh pembaca. Kutipan “Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk” Amanat puisi Amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah Meskipun usia terus berlanjut, tetapi jangan pernah berhenti untuk berkarya. Menyayangi sekitar Renungkanlah kehidupan yang telah berlalu, dan renungkan pula kehidupan yang akan datang , agar menjadi lebih baik lagi . Pertahankanlah norma dan etika, sekalipun zaman sudah rusak . Teruslah berdoa agar semua berubah kearah yang lebih baik. Dalam puisi karya Taufiq Ismail ini, mempunyai persamaan bunyi yang harmonitis. 3. Unsur ekstrinsik Unsur biografi Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail 1911-1998 asal Banuhampu, Agam dan Sitti Nur Muhammad Nur 1914-1982 asal Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Ia menghabiskan masa SD di Solo, Semarang, dan Yogyakarta, SMP di Bukittinggi, dan SMA di Pekalongan. Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawanyang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada1963 tetapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka. Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia. Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI 1960–1961 dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa 1960–1962. Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor 1963-1965, guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea 1962, dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB 1961-1964. Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Ia kemudian dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964. Taufiq menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama Mochtar Lubis, Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison 1966. Sampai sekarang ini ia memimpin majalah itu. Atas kerja sama dengan musisi sejak 1974, terutama dengan Himpunan Musik Bimbo Hardjakusumah bersaudara, Chrisye, Ian Antono, dan Ucok Harahap, Taufiq telah menghasilkan sebanyak 75 lagu. Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati Yatim pada tahun 1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail. Bersama keluarga ia tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120. Puisi tersebut memiliki unsur kemanusiaan yang kental. Dalam puisi tersebut diceritakan bahwa seorang penulis puisi sangat bertumpu pada kejadian atau peristiwa sehari-hari. penyair dalam puisi ini berusaha meyakinkan ketinggian martabat manusia, oleh kerena itu manusia harus dihargai. - Taufiq Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan asal Indonesia. Memiliki gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935. Taufiq Ismail sudah banyak mendapat penghargaan dari karya sastranya, salah satu yang paling terkenal adalah puisi berjudul Malu Aku jadi Orang Indonesia. Karya-karya beliau yang lain tak kalah luar biasa. Setiap baitnya mempunyai makna yang dalam dan banyak yang memberikan motivasi bagi generasi muda. Penyambutan perayaan tahun baru memiliki prosesi yang cukup dinantikan oleh banyak orang. Siapa saja ingin merayakan tahun baru yang indah, dengan perasaan yang juga mendalam. Lewat puisi karya Taufiq Ismail, kamu bisa menyebarkan perasaan bahagiamu kepada setiap orang yang membacanya. Berikut puisi karya Taufiq Ismail yang indah berjudul "Dengan Puisi, Aku" DENGAN PUISI, AKU Dengan puisi, aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti. Dengan puisi, aku bercinta Berbatas cakrawala. Dengan puisi, aku mengenang Keabadian yang akan datang. Dengan puisi, aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris. Dengan puisi, aku mengutuk Nafas zaman yang busuk. Dengan puisi, aku berdoa Perkenankanlah kiranya. MG Aulia A Putri DENGAN PUISI, AKU KARYA TAUFIQ ISMAIL Dengan puisi,aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti. Dengan puisi,aku bercinta Berbatas cakcrawala. Dengan puisi,aku mengenang Keabadian yang akan datang. Dengan puisi,aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris. Dengan puisi,aku mengutuk Nafas zaman yang busuk. Dengan puisi,aku berdoa Perkenankanlah kiranya. Parafrase Dengan puisi aku bisa bernyanyi sampai akhir puisi aku bisa merasakan rasa jatuh cinta atau dicintai oleh orang tanpa puisi aku bisa mengenang keabadian yang akan puisi aku bisa menangis bila hatiku sedang puisi aku bisa mengutuk zaman yang jelek puisi aku bisa berdoa mudah mudahan bisa diterima oleh allah.